Bisnis.com, JAKARTA - Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC) atau The Fed diketahui akan mengumumkan keputusannya terkait suku bunga, usai rapat yang berjalan selama dua hari yakni pada 30-31 Juli 2024. Lantas, apa saja yang dapat diketahui dari rapat tersebut?
Suku bunga The Fed telah bertahan pada level tertinggi dalam 23 tahun terakhir di kisaran 5,25%-5,5% sejak Juli 2023. Jeda ini menyusul kenaikan suku bunga agresif yang dimulai sejak Maret 2022.
Kini, para pejabat The Fed kemungkinan akan bergerak lebih dekat untuk menurunkan suku bunga dengan mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga pada September 2024, meskipun pihaknya mungkin tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Keputusan suku bunga akan diumumkan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (31/7/2024) pukul 14.00 di Washington. Nantinya, ketua The Fed, Jerome Powell akan mengadakan konferensi pers 30 menit kemudian.
The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunga
Menurut para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News, FOMC akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 5,25%-5,5%.
Kepala ekonom AS Bloomberg, Anna Wong juga berpendapat bahwa pasar telah memperhitungkan sepenuhnya pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2024. Namun, pertanyaan besar untuk pertemuan kali ini adalah seberapa jelas FOMC akan memberikan sinyal ini.
Baca Juga
“Kami pikir komunikasi dari pertemuan Juli hanya akan memberikan petunjuk sementara tentang pemangkasan pada bulan September, dengan Ketua Fed Jerome Powell mencatat potensi pemangkasan 'jika data berkembang seperti yang kami harapkan,” pungkasnya, dikutip dari Bloomberg.
Prospek Inflasi yang Membaik
Para ekonom juga berpendapat bahwa para pembuat kebijakan kemungkinan akan menyoroti prospek inflasi yang membaik.
Alih-alih mengatakan telah terjadi kemajuan yang "sederhana" seperti yang mereka lakukan pada Juni 2024, FOMC dapat mengatakan telah terjadi "kemajuan lebih lanjut."
Komite juga dapat mengatakan telah memperoleh keyakinan tambahan bahwa inflasi bergerak ke sasaran 2%, suatu sinyal bahwa mereka mengharapkan penurunan suku bunga segera.
Dengan pengangguran yang juga meningkat, para pejabat mungkin akan mengindikasikan bahwa sudah tepat bagi kebijakan untuk segera dilonggarkan.
"Saya pikir mereka akan mengubah bahasa dalam pernyataan tersebut untuk menyarankan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan September," jelas kepala strategi suku bunga AS di Societe Generale, Subadra Rajappa, seperti dikutip dari Bloomberg.
Rajappa sendiri merujuk pada komentar terbaru dari Presiden The Fed New York John Williams, yang mengatakan bahwa mereka ingin menjauh dari wilayah restriktif.
Pertanyaan pada Konferensi Pers
Powell kemungkinan akan didesak pertanyaan oleh wartawan mengenai prospek pertemuan berikut pada September 2024, serta laju pelonggaran untuk sisa tahun ini dan tahun depan.
Meskipun ia mungkin akan menyambut baik berita baik terkini mengenai inflasi, ia mungkin juga akan kembali pada bahasa standar The Fed bahwa jalur kebijakan akan bergantung pada data dan bank sentral merencanakan langkah-langkah pertemuan demi pertemuan.
Ia juga akan ditanyai mengenai tingkat kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja yang mendingin, dan apa yang akan menjadi “pelemahan tak terduga” yang memerlukan respons.
Sebagai catatan, tingkat pengangguran mencapai sebesar 4,1%, naik dari level terendah sebesar 3,4% pada awal 2023. Data untuk Juli 2024 juga akan dipublikasikan pada Jumat (3/7).
Ekonom di LH Meyer/Monetary Policy Analytics, Derek Tang, juga mengungkapkan bahwa Powell dapat ditanya mengenai apa yang akan memenuhi standar untuk ‘pelemahan tak terduga’ yang membuat mereka menilai ulang apakah pemangkasan 25 basis poin triwulanan menjadi cukup.
Sementara itu, Powell mungkin ditanyakan kembali mengenai pemilihan presiden pada November 2024. Ia hampir pasti akan mengulang pertanyaan standarnya bahwa politik tidak berperan dalam keputusan suku bunga The Fed.